Kamis, 20 Maret 2014

Fungsi Seni Tari di Indonesia

Secara garis besarnya, kekayaan tari yang ada di Indonesia dilihat dari fungsinya.
Dapat digolongkan menjadi :
  1. Sebagai sarana upacara
  2. sebagai sarana hiburan/pergaulan
  3. Sebagai sarana seni pertunjukan
  4. Sebagai sarana pendidikan
  5. Sebagai sarana terapi/penyembuhan

1) Tari sebagai sarana upacara
    Tari sebagai sarana upacara dapat dibedakan menjadi 2 yaitu upacara bersifat keagamaan dan upacara bersifat adat.
  • Tari sebagai sarana upacara keagamaan mengandung maksud tari sebagai media komunikasi/ pemujaan/persembahan kepada Tuhan. Pada umumnya, tarian yang digunakan dianggap suci, sakral, dan magis. Pulau Bali/Dewata, sampai sekarang masih bisa kita jumpai tari untuk kegiatan upacara keagamaan,terutama Agama Hindu. Dan yang termasuk tarian keagamaan dibali : 
               1. Tari Pendet
               2. Tari pasramanan
               3. Tari Rejang
               4. Tari Keris

        Tari tersebut diatas juga disebut tarian pura sebab pelaksanannya berkaitan dengan acara besar di pura. Faktor keindahan adalah sekunder, yang diutamakan adalah kekuatan yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia itu sendiri atau hal-hal diluar diri manusia. Suku bangsa primitif sangat percaya bahwa dengan bergerak, menirukan gerak alam sekitar, sebagai kehendak ekpresi jiwa yang mengakibatkan bahwa maksud-maksud tertentu tercapai. Sifat mempengaruhi tersebut dinamakan Magi.
  • Tari sebagai sarana upacara adat dinamakan tarian ritual dance. Di Indonesia daerah yang masih mempertahankan kegiatan upacara tersebut di daerah-daerah pedalaman serta di kraton. Tari sebagai sarana upacara adat yang berkaitan dengan peristiwa alamnya seperti bercocok tanam (kesuburan tanah dan upacara panen padi) , tarian yang berhubungan dengan tata kehidupan mulai dari kelahiran, kitanan, perkawinan, dan kematian.
2) Tari sebagai sarana hiburan/pergaulan
    Tari hiburan/pergaulan sering disebut tari kegembiraan (social dance) dimaksudkan tarian tersebut cenderung untuk kesenangan individu pelakunya, mengabaikan unsur artistic, dan bertujuan tidak untuk ditontonkan, maka sifat sontanitas dan imprifisasi sangat kuat.
   Tari pergaulan/hiburan dapat dikategorikan tari yang bobot nilainya ringan. Tarian ini biasanya dilakukan berpasangan atu berkelompok, baik remaja maupun dewasa. Selain sebagai hiburan juga berfungsi untuk ajang pencarian jodoh.
  Dilihat dari tata panggung sederhana tidak melakukan perlakuan yang istimewa boleh dilakukan ditempat terbuka/lapangan. Dilihat dari tata rias dan busana sederhana dan biasanya spontan, tidak memerlukan persiapan yang khusus. Contoh tarian hiburan/pertunjukan : 
1)     Tari Tayub (Jateng)
2)     Tari Ketuktilu (Jabar)
3)     Tari Tandak (Jatim)
4)     Tari Serampang 12 (Sumatra)
5)     Tari Ula-ula Lembing (Aceh)
6)     Tari Linso (Ambon)
 Ciri-ciri tari pergaulan :
Sifat gembira faktor utama, unsur geraknya sederhana, mudah dikembangkan/dipelajari, ritme sangat mudah, banyak melibatkan peserta, iringan musinya praktis, pakainannya sederhana.

3) Tari sebagai sarana Pertunjukan
    Tari yang semua persiapan harus melalui persiapan yang matang, baik perencanaan sampai pelaksanaan. Mementingkan imajinatif, kreatifitas sehingga dituntut profesionalisme. Tari sebagai sarana pertunjukan menitikberatkan tari sebagai sarana tontonan sehingga semua factor yang berkaitan dengan pertunjukan sangat diperhitungkan mulai dari penggarapan gerak tarinya serta pendukung-pendukung lain seperti rias, kostum, tempat, dan tema.
    Tari pertunjukan sangat memperhatikan segi artistic mementingkan unsure komersial bahkan penontonnya pun diperhatikan. Tari sebagai sarana pertunjukan = conser dance/performer dance, biasanya mementingkan imajinatif dan kreatifitas sehingga dituntut keprofesionalisme/keahlian secara spesifik. Jika mungkin penonton diminta evaluasi, lokasi pementasan biasanya tertata, gerakannya, tema, rias, busana serta property dan segala aspek pendukungnya sipersiapkan semua. Tari bisa menjadi tari pertunjukan dengan melalui pengolahan dan persiapan yang matang.

4) Tari sebagai sarana Pendidikan
    Pendidikan seni merupakan pendidikan sikap estetis, guna membantu membentuk manusia seutuhnya yang seimbang dan selaras dengan perkembangan jiwanya. Dalam pendidikan tersebut harus memperhatikan lingkungan social, budaya, dan dalam hubunganya dengan tuhan. Fungsi pendidikan seni untuk mengembangkan kepekaan estetis melalui kegiatan berapresiasi dan pengalaman kreatif dengan kata lain tujuan pendidikan seni untuk mengembangkan kemampuan berapresiasi dan berkarya kreatif.
“pendidikan seni di sekolah umum berbeda dengan pendidikan di sekolah seni. Sebab pendidikan di sekolah umum tidak untuk mencapai prestasi atau profesi kesenimanan.”
    Pendidikan seni seyogyanya melibatkan proses kreatif dan apresiatif yang memadukan pikiran, perasaan, dan perbuatan/tindakan. Pendidikan tari senantiasa diarahkan kepada aspek kreasi, menyangkut aktifitas kreatif guna menemukan arti dan bentuk baru terhadap nilai-nilai kehidupan. Hal itulah yang menjadi prinsip dalam pendidikan seni yaitu untuk membantu perkembangan seseorang.

5) Tari sebagai sarana Terapi

    Tari ini dikhususkan kepada anak-anak yang memerlukan perhatian khusus. Jika diluar negeri terutama di Negara maju telah didirikan studio-studio tari untuk memberikan terapi kepada anak-anak tersebut. Dengan metode khusus anak-anak yang memiliki kekurangan seperti bisu, tuli jaman sekarang sudah bisa diberikan pelajaran tari, hal ini bertujuan untuk mengurangi rasa rendah diri. Jika kita temukan anak-anak yang lumpuh seyogyanya tarian yang diberikan sejenis tarian saman. Tidak banyak berpindah tempat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar